JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik bertanya kepada Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla apakah ada konsesi tambang yang berhasil mereklamasi atau mereboisasi atau mengembalikan ekosistem semula. Sebab, bumi yang kita tinggali saat juga akan diwariskan kepada anak cucu kelak. <br /> <br />Gus Ulil mengatakan penolakan aktivitas penambangan sama sekali juga berbahaya. <br /> <br />"Yang bilang tidak berbahaya, ada enggak Gus?," tanya Iqbal. <br /> <br />"Oke, kalaupun berbahaya, apakah sama sekali kita tidak boleh menambang? Ini anugerah Allah. Pohon anugerah, tambang anugerah. Mari kita lihat kalkulasi maslahat mafsadatnya," jawab Gus Ulil. <br /> <br />"Itulah Gus yang diminta, kapan pemerintah mau beralih dari sini," lanjut Iqbal. <br /> <br />"Kenapa harus beralih?," tanya Gus Ulil. <br /> <br />"Harus beralih. Karena kalau kita tidak beralih, kita sudah tidak punya bahkan Kementerian Kehutanan sendiri bilang di dalam programnya kuota deforestasi kita itu sudah lebih kecil daripada yang sudah terdeforestasi. [...] Tidak semua hal harus kita ekstraksi. Tidak semua hal atau anugerah ini mencari nikmat kita. Ada anugerah di muka bumi ini yang menjadi nikmat dan harus kita wariskan kepada anak cucu kita," pungkas Iqbal. <br /> <br />Saksikan selengkapnya di sini: https://youtu.be/Mdnt29MOemc <br /> <br />#tambang #nikel #rajaampat #saverajaampat <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/599556/tanggapi-tambang-nikel-raja-ampat-beda-pendapat-pbnu-dan-greenpeace-soal-bahaya-penambangan-rosi